150 Days in Thailand

Surabaya, tujuan awal kami adalah kota pahlawan tersebut, bahwasanya kami adalah mahasiswa kkn alternatif yang ditugaskan oleh pihak kampus untuk mengikuti kegiatan kkn pengabdian masyarakat dengan sistem pengajaran oleh pihak kampus setelah melalui beberapa seleksi oleh pihak penyelenggara agenda.Tepat tgl 08 Juni 2015 saya dan teman-teman kkn thailand selatan berangkat dari indonesia menuju negeri yang katanya penuh konflik politik dan kemiliterannya. Yaitu Thiland selatan, berbeda dengan teman-teman saya , bahwa saya sudah pernah mengunjungidan sedikit berkeliling kecil di negeri gajah ini tepatnya pada awal tahun 2015 ketika saya diberikan tuhan kesempatan untuk dapat menikmatan keindahan cipataannya pada bulan januari –februari 2015 di 5 negara asean, alhamdulillah untuk semua nikmat yang diberikan tersebut, jujur saya sangat bersyukur mendapatkan kesempatan luar biasa yang tidak banyak anak-anak lain dapatkan di luar sana.
Back to prepare goes to South of Thailand, saya dan rombongan berangkat dari Malang menuju kota pahlawan tepat pukul 01.30 dini hari WIB degan diantarkan kakak-kakak tingkat saya yang sekarang sedang belajar di pasca sarjana Universitas Negeri Malang, unpredictable mereka dapat meluangkan waktunya sedikit demi mengantarkan saya tengah malam dan berkumpul dikampus dengan segala cerita dan keceriaan, doa serta pengharapan yang mereka berikan kepada saya sebagai satu-satunya dari jurusan ekonomi pembangunan yang membawa nama fakultas mengikuti event international dengan tugas dari kampus.
Setibanya kami di Surabaya saya dan eman-teman berkumpul dan langsung menuju kedalam bandara penerbangan international terminal 2 juanda surabaya untuk melakukan check in dan check list bagage, sambil menunggu waktu subuh kebetuan pada saat ini saya sedang berhalangan sholatjadi saya putuskan untuk sekedar wifian sambil menunggu teman-teman yang lain selesei beribadah disamping juga menunggu penerbangan kami tepatnya pukul 05,40 pagi WIB dengan menggunakan pesawat air asia, ini sudah pengalaman saya kesekian naik pesawat tetapi adalah pengalaman pertama saya menaiki maskapai penerbangan air asia, sedikit terbesit ketakutan dan kegalauan yang lumayan tetapi saya kembalikan lagi kepada yang maha kuasa bahwa semua ketetapan hidup mati jodoh lahir kaya miskin tua kaya cantik jelek hitam dan putih adalah sudah diatur di lauful mahfudh, toh ketetatan Allah pun sesui dengan prasangka hambahambanya bukan, hehehe
Pukul 09.15 pesawat air asia mendarat di KLIA waktu malaysia, alhamdulillah semua berjalan lancar, kami dan rombongan sudah dijemput oleh pihak panitia dri Badan Alumni yaitu Pak Amran selaku sekretaris Jenderal Manager program ini, sambil menunggu peserta lain kamipun beristirahat di KLIA sambil bersendau gurau, ada yang makan, tidur-tiduran, sekedar belajar sharing tentang kebudyaan thailand dengan teman-teman baru dari universitas lain.Setelah semua berkumpul semua rombongan menuju bus untuk melanjutkan perjalanan ke Putra jaya untuk kebutuhan sholat, maka dan sekedar jalan-jalan.
Pukul 16.00 waktu malaysia kita rombongan bus bergegas untuk segera melanjutkan perjalanan ke pattani thailand selatan karena keterbatasn waktu yang dimiliki. Rombongan kita berhenti di sebuah restaurat yang bernama Gurun dan kita beristirahat sebentar untuk istirahat sholat dan makan.
Pukul 17.30 waktu malaysia saya dan rombongan melanjutkan perjalanan ke Pattani, tepat pukul 10.00 waktu Thailand saya dan rombongan tiba di Thailand dan langsung menuju Park view Hotel, hotel yang pernah saya kunjungii ketika saya berkunjung ke thailand selatan bersama teman saya anak surabaya untuk sekedar bertemu dengan Pak Amran dan sini awal saya menceritakan UM dan program exchange abroad ini sebelum adanya kerjasama antara pihak thaialnad selatan ini dengan kampus UM. Di gedung pertemuan utama park view hotel kemarin diadakan upacara penerimaan seluruh mahasiswa yang tergabung dalam Badan Assosiasi Thailand Selatan ini.
Setelah terselesaikannya kegiatan penyerahan mahasiswa dari dosen kepada pihak Thailand selatan terjadi kegiatan yang sangat mengejutkan semua peserta yaitu penempatan dan diserahkan kepada semua pihak sekolah masing-masing. Tidak terbayang semua mahasiswa yang ada diruangan tersebut sontak terkejut, ada yang menangis , ada juga yang langsung memeluk teman disebelahnya karena harus berpisah hari itu juga satu per satu berpamitan dengan teman-teman dan dosen masing-masing, rasa haru pecah disitu dan saya tidak bisa menahan tangis berpisah dengan teman-teman saya. Kebetulan saya ditempatkan di provinsi Pattani jadi tidak memerlukan waktu yang jauh untuk menempuh perjalanan menuju tempat penginapan dan sekolah yang harus saya ajar.Bertemu dengan rekan saya dari UPI (universitas Pendidikan indonesia) bandung saya mersa sedikit tenang karena yang ada dibayangan saya adalah saya benar-benar ditempatkan sendiri untuk mengajar anak-anak SD di Nawawit School ini. Namanya Lisma Mahinda, dia sedang menempuh pendidikan di jurusan PGSD di UPI bandung, alhamdulillah kita mendapatkan kecocokan dalam berbincang dan dia adalah orang sunda asli. Anaknya santun dan lembut jika berbicara.
Sesampainya di tempat penginapan saya memliki pikiran yang beranka macam dan ragam karena tidak sesuai dengan prakiraan yang saya pikirkan. Saya memiliki pikiran bahwa saya dan rekan saya akan tinggal bersama guru pengempu dirumah mereka, ternyata peikiran saya sama sekali tidak ada yang benar. Hehehe, ibaratnya selamat menikmati kebenaran di negeri orang yang sangat berbed dengan biasanya, mulai dari budaya, bahasa,makanan dan segala bentuk kebiasaan yang saya temui disini, saya sangat merasa asing dengan semu itu saya rasa adalah benar. Tetapi saya harus tetap melanjutkan perjalanan yang sudah saya piih ini.Awal pertama tiba di penginapan saya sedikit terkejut karena penginapan kami adalah seperti tempat kos-kosan dan sejenis dengan rumah panggung jika di indonesia, kebetulan saya satu kamar dengan lisma teman saya dari UPI tersebut, terkejut pasti. Lalu apa yang kami lakukan ? kami hanya bisa tertawa karena keadaan yang saya alami sekarang, serasa seperti kegiatan SM3T di kampus saya , hanya bedanya adalah kita sedang di luar negeri. Guru pengemp saya adalah seorang kepala sekolah di tempat saya mengajar nantinya, beliau asli medan dan kemudian menetap di thailand selatan ini.

Dari percakapan yang saya lontarkan kepada ibu kepala sekolah , nawawit school ini merupakan sekolahan yang cukup besar yang memiliki 1.500 anak yang tergabung dalam anak TK dan SD jika disetarakan dengan di Indonesia, harapan saya adalah ketika saya mengajar nantinya saya dapat menemukan kenyamanan dengan semua lingkungan yang ada entah disekolah dan ditempat tinggal yang saya tinggali sekarang. Kepala sekolah mengatakan bahwa hari ini saya harus mengajar langsung karena hari kamis besok ada acara disekolah, jadi sekaligus perkenalan dan penyesuaian dengan anak-anak mungkin supaya tidak terkejut dan kaku dengan kehadirannya saya dan lisma. Saya berharap saya dapat mengajar dengan baik dan menyelesaikan semua tugas-tugas yang diberikan baik dari sekolah,kampus dan semua yang akan saya kerjakan didepan nantinya. SatU kata yang akan saya katakan “ Audzubillahiminassyaitonnirrojim, Bismillahirrahmanirrahim” I can getting what I want and I will finishing everything exam in front of me in the future. Amin J

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

1 Response to "150 Days in Thailand"

  1. Dede says:
    29 Agustus 2015 pukul 11.18

    Hai mbak :) InsyaAllah saya dan teman-teman saya akan berangkat juga ke Pattani bulan 11 nnti. Saya ingin banyak bertanya kpd mbak, salah satunya tentang visa. Saat mbak membuat visa, apakah ada syaratnya untuk membuktikan mampu secara finansial dgn buku tabungan gitu mbak?

Posting Komentar